Operasi Refraktif Untuk Mengobati Mata Rabun

Operasi Refraktif Untuk Mengobati Mata Rabun

Thiago Almeida – Sebagian besar operasi refraktif yang dilakukan saat ini mengandalkan teknologi laser. Namun, sebenarnya ada operasi yang menggunakan prosedur lain untuk memperbaiki kelainan refraksi, seperti photorefractive keratectomy (PRK) atau implan lensa.

Meski berbeda metode, operasi yang sama bertujuan untuk mengubah bentuk kornea agar mata bisa memfokuskan cahaya pada retina.

American Academy of Ophthalmology menjelaskan bahwa operasi refraktif akan mengurangi kelengkungan kornea yang terlalu memanjang pada mata rabun jauh (rabun). Sebaliknya, pada mata rabun dekat (rabun dekat), kelengkungan kornea akan memanjang karena awalnya terlalu datar.

Berikut adalah berbagai operasi refraksi yang dilakukan untuk menghilangkan mata minus, plus dan silinder:

1. Lasik

Operasi refraktif ini digunakan untuk memperbaiki penglihatan pada orang dengan rabun jauh, rabun jauh, atau mata silinder. Selama operasi LASIK (laser-assisted in situ keratomileusis), jaringan kornea dibentuk kembali sehingga mata dapat memfokuskan cahaya secara tepat pada retina.

Pada operasi mata LASIK, akan dilakukan pembuatan flap (lipatan) di lapisan luar kornea. LASIK juga dilakukan dengan penambahan pencitraan komputer yang disebut sebagai teknologi laser wavefront yang bisa menangkap gambar rinci dari struktur depan mata manusia terutama bagian kornea.

2. PRK (keratektomi fotorefraksi)

Operasi mata ini digunakan untuk mengoreksi miopia ringan hingga sedang, hiperopia atau mata silindris. Selama operasi PRK, ahli bedah refraktif menggunakan laser untuk membentuk kembali kornea.

Laser yang memancarkan sinar ultraviolet digunakan pada permukaan kornea, dan bukan di bawah flap kornea seperti pada LASIK. PRK juga bisa dilakukan dengan mengambil gambar kornea di komputer.

3. LASEK (keratomileusis epitel laser)

Ini adalah jenis operasi refraktif yang berhubungan dengan PRK. Flap atau lipatan epitel dibuat, kemudian sel epitel dilonggarkan dengan larutan alkohol. Laser digunakan untuk membentuk kembali kornea, kemudian flap diganti dan dilindungi dengan lensa kontak lunak selama pemulihan. Operasi LASEK digunakan untuk mengobati rabun jauh, rabun jauh, dan astigmatisme.

4. RLE (Pertukaran Lensa Refraktif)

RLE sama dengan operasi mata yang dilakukan untuk katarak dengan membuat sayatan kecil di tepi kornea untuk mengeluarkan lensa dari mata dan menggantinya dengan lensa silikon atau plastik. Operasi refraktif ini digunakan untuk mengoreksi rabun jauh atau rabun jauh yang ekstrim.

Ini mungkin cocok untuk seseorang dengan kornea tipis, mata kering atau masalah kornea lainnya. Untuk mengoreksi mata silinder, operasi LASIK atau metode LASIK lainnya dapat dikombinasikan dengan RLE.

5. Epi-LASIK

Dalam prosedur bedah refraktif ini, lapisan sel yang sangat tipis dikeluarkan dari kornea dan bagian dalam kornea dibentuk kembali dengan laser excimer. Tergantung pada metode yang dipilih, lapisan tipis dapat dibiarkan atau diganti. Area yang dioperasi akan menerima lensa kontak lunak selama penyembuhan.

6. PRELEX (pertukaran lensa presbiopia)

Ini adalah metode di mana lensa multifokal ditanamkan untuk mengoreksi presbiopia (suatu kondisi di mana lensa mata kehilangan kelenturannya, sehingga sulit untuk fokus pada objek dekat).

7. Intacs

Operasi refraksi ini disebut juga dengan ICR (Intracorneal Ring Segments). Metode ini melibatkan membuat sayatan kecil di kornea dan menempatkan dua cincin plastik berbentuk bulan sabit di tepi luar atau di kornea, mengubah cara sinar cahaya difokuskan pada retina.

ICR pernah digunakan untuk mengobati rabun jauh dan rabun jauh ringan, tetapi ini telah digantikan oleh prosedur laser.

Ketidakteraturan kornea, yang merupakan bentuk keratoconus, adalah kondisi paling umum yang diobati dengan intacs.

8. Implantasi lensa intraokular phakic

Operasi refraktif ini dirancang untuk pasien rabun jauh yang tidak dapat diobati dengan LASIK dan PRK. Implan phakic dimasukkan melalui sayatan kecil di tepi kornea dan dilekatkan pada iris atau dimasukkan di belakang pupil. Prosedur ini berbeda dari RLE karena lensa alami mata tetap di tempatnya.

9. AK atau LRI (keratotomi astigmatik)

Ini bukan operasi laser refraktif, tetapi dapat digunakan untuk mengoreksi astigmatisme atau astigmatisme. Kornea penderita astigmatisme seringkali terlalu melengkung.

AK atau LRI mengoreksi astigmatisme dengan membuat satu atau dua sayatan di bagian kornea yang paling curam. Sayatan ini membuat kornea lebih rata dan bulat. Operasi mata ini dapat dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan PRK, LASIK atau RK.

10. RK (keratotomi radial)

Ini adalah operasi refraktif yang sering digunakan sebagai prosedur untuk mengoreksi miopia. Namun, setelah munculnya operasi mata laser yang lebih efektif seperti LASIK dan PRK, RK telah lebih jarang digunakan dan dianggap sebagai prosedur yang ketinggalan zaman.

Sumber:

Kacamata Ionspec